Lebih Tua Dari Dinosaurus, Ubur-Ubur Termasuk Makhluk Abadi Sekaligus Mematikan

Ubur-ubur bukan sekadar makhluk yang lucu dan lemah. Justru sebaliknya, dia punya kemampuan untuk membunuh lawan dan hidup abadi.

Tahu gak sih? Ternyata ubur-ubur jauh lebih tua dari dinosaurus. Para peneliti memperkirakan ubur-ubur sudah hidup di samudera dunia selama 500 juta tahun. Bahkan kemungkinan semejak kemunculannya menjadi salah satu spesies yang tinggal di bumi, perjalanan kehidupan ubur-ubur telah mencapai 700 tahun.

Apa yang membuat ubur-ubur bertahan hidup hingga sekarang?

Ubur-ubur memiliki ketahanan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan bahkan air yang asam. Dikutip dari Sains.kompas.com, ketka karang dan ikan banyak yang mati karena ulah manusia dan air laut yang menjadi asam, ubur-ubur bisa bertahan.

Jadi, aktivitas manusia yang merusak lingkungan laut, justru membuat ubur-ubur semakin betah.

Ubur-ubur bukan termasuk jenis ikan. Dia adalah zooplankton dari filum Cnidaria. Tubuh ubur-ubur 98 persen terdiri dari air yang memudahkannya untuk mengikuti arus air dan mencari makan. Kalau kamu menangkap ubur-ubur dan meletakkannya di tempat kering, tubuhnya akan menghilang karena habis menguap.

Ubur-ubur merupakan hewan yang gak punya otak (pbs.org)

Ubur-ubur tidak memiliki otak dan hati. Sebagai pengganti dia memiliki jaringan syaraf yang belum sempurna untuk bisa hidup.

Meski jaringan syarafnya belum sempurna, beberapa spesies ubur-ubur memiliki penglihatan yang kompleks.

Ubur-ubur kotak memiliki 24 mata, dua di antaranya mampu melihat warna. Bahkan juga dipercaya ada ubur-ubur dengan sensor visual yang rumit, hingga dapat melihat dengan pandangan 360 derajat penuh terhadap lingkungan di sekitarnya.

98 persen tubuhnya berupa air (hull.ac.uk)

Tidak hanya itu, ada juga spesies ubur-ubur yang dipercaya tidak mengalami kematian. Bagian tubuhnya terus diperbarui hingga menjadi makhluk abadi.

Selain itu ubur-ubur juga termasuk makhluk yang mematikan dengan kemampuannya menyengat.

Unik banget ya gengs?

Ubur-ubur bisa menyebabkan kematian (oceanconservancy.org)