Ashanty Divonis Menderita Autoimun, Apa Penyebabnya?

Ashanty kaget setelah mendapat hasil ceck up kesehatan. Pasalnya ia divonis menderita autoimun.

Ashanty telah mengumumkan bahwa memang benar dirinya menderita autoimun. Diumumkan melalui akun Instagram, dia menceritakan kalau niat awalnya mengantar Anang check up.

Setelah dirinya ikut check up, ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Dokter memvonis Ashanty mengidap autoimun.

Dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Ashanty menyebut jika selama ini ia memang sering merasakan beberapa gejala penyakit seperti susah tidur, mudah stres, mudah lupa, hingga mudah khawatir.

Penyakit ini bisa berlangsung lama sampai para penderita atau disebut dengan odamun (orang dengan autoimun) akan membawa penyakit tersebut seumur hidupnya.Penyakit autoimun dapat kambuh kapan pun dan dampaknya sangat besar bagi kehidupan para penderita. Bahkan bisa berakibat kematian.

Ketika mendengar penyakit autoimun, pasien bisa saja syok dan sangat kaget. Karena penyakit ini bisa berdampak berbahaya bagi tubuh.

Kenapa tubuh bisa mengalami autoimun? Sebenarnya sistem imun adalah sistem kekebalan tubuh manusia yang telah ada secara alami. Sistem imun ini menjadi benteng pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Ashanty menderita autoimun (Instagram @ashanty_ash)

Tapi karena kelainan sistem imun, yang dibunuh bukan bakteri dan virus penyebab penyakit, tapi sel tubuh sendiri. Sistem imun melihat sel tubuh sebagai keberadaan yang berbahaya.

Jadilah, seseorang menderita penyakit autoimun.

Faktor-faktor yang bisa menyebabkan autoimun

Gender

Ternyata wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit ini dimulai pada masa kehamilan.

Etnis

Beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.

Riwayat keluarga

Jika dalam sebuah keluarga ada yang menderita autoimun, kemungkinan untuk keluarga lain terkena juga besar. Meski jenis penyakitnya berbeda.

Lingkungan

Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit autoimun dan memperparah keadaannya.

Sistem Imun yang menyerang sel tubuh (news.ubc.ca)

Beberapa contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, adalah:

  • Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan berat badan.
  • Lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem organ dan menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
  • Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelumpuhan.
  • Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berdebar.
  • Psoriasis; kulit bersisik.
  • Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang dilakukan.
  • Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh merupakan gejala dari multiple sclerosis.
  • Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan pembengkakan.
  • Tiroiditis Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.

Jadi penyakit autoimun ini banyak macamnya gengs.

Autoimun jenisnya bermacam-macam (powerofpositivity.com)