Source: Mediskus.
Ciplukan yang nama ilmiahnya Physalis angulata L. mempunyai rasa manis asem. Diluar buahnya dibungkus kulit warna hijau kekuningan. Sekarang harganya mencapai Rp 250 - 500 ribu per kilogram. Padahal, dulu cuma dianggap gulma.
Ciplukan ini bisa meredakan tremor yang disebabkan degenerasi sel saraf pada otak. Pembengkakan karena kolesterol juga dapat diobati dengan buah lucu ini.
Setiap daerah menyebut ciplukan berbeda-beda. Di Bali menyebut keceplokan, di Jawa disebut ceplukan, di Sunda disebut cecendet, dan di Minahasa disebut leletokan. Sedangkan di Inggris, buah ini disebut morel berry.
Buah ciplukan tersebar luas di daerah tropis. Meskipun pertama ditemukan di Amerika dan tumbuh di 1 - 1550 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan penelitian yang intensif, buah ciplukan ini dapat meningkatkan sistem imun tubuh dan mengatasi gangguan penyakit yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Buah ini juga ngga kurang manfaatnya buat yang punya kanker payudara. Dampaknya dapat mengecilkan sel kanker. Dan selanjutnya menjadi salah satu obat terapi kanker.
Daun ciplukan juga bermanfaat. Dengan minum air rebusan daunnya, maka akan mengobati: kencing manis, bisulan, gondongan, pertusis, radang tengorokan, dan influensa. Selain itu, daun ini bisa mengurangi paruparu basah, mengurangi resiko epilepsi, dan meredakan gangguan kelenjar getah bening.
Daun ciplukan berbentuk bulat telur meruncing. Permukaan daun berwarna hijau dan bagian bawah hijau muda. Daunnya berambut halus.
Semua penelitian tentang ciplukan diakui dalam medis. Artinya, selangit ya manfaatnya buat kesehatan.