Kebiasaan merokok bagaimanapun tetap memiliki dampak negatif seperti yang diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Neuroscience Institute, dr Adhi Nurhidayat SpKJ. Kecanduan rokok baginya sudah seperti kecanduan narkotika yang lain. Jadi bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa.
Tingkat kecanduannya nomor tiga setelah heroin dan kokain ungkapnya pada sebuah diskusi publik di Jakarta. Karena memiliki tingkat kecanduan yang tinggi, dia mengatakan, perlu niat yang sangat besar bagi seorang pecandu rokok untuk tak lagi melakukan aktivitas ini.
Jumlah perokok di Indonesia memang sangat tinggi. Bahkan menurut survey ia menduduki peringkat pertama dunia. Perokok di Indonesia mencapai 33% dari jumlah penduduk, atau sekitar 85 juta jiwa menjadi perokok aktif.